Depok Tourist Information Center

Tahukah Anda bahwa Depok, kota mandiri di pojok selatan Jakarta, saat ini tengah menggalakkan potensi wisatanya. Pemerintah Kota Depok telah membangun Tourist Information Centre (TIC) atau Pusat Informasi Pariwisata. Lokasi TIC berada di Kampung Rusa, Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat, berdekatan dengan Masjid Dian Al-Mahri atau yang dikenal dengan nama Masjid Kubah Emas

Kepala Kantor Pariwisata Seni dan Budaya Kota Depok, Gagah Sunu Sumantri, di Depok, mengatakan, selama ini orang hanya mengenal Masjid Kubah Emas sebagai obyek wisata di Depok. Padahal, kota ini memiliki banyak hal yang menarik, mulai dari obyek wisata, wisata kuliner, cenderamata, juga makanan dan minuman khas Depok seperti olivera dan belimbing. “TIC menyediakan berbagai macam informasi yang berhubungan dengan pariwisata yang ada di Kota Depok.

Selanjutnya, untuk meningkatkan aktivitas pariwisata di Depok, Kantor Pariwisata Depok juga menjalin kerjasama dengan penyelenggara wisata luar daerah seperti Yogyakarta, Bali, Lombok, dan kota lainnya. “Potensi wisata yang ada di Depok akan semakin diketahui masyarakat luas melalui penyelenggara biro wisata di daerah lain. Kerjasama sangat diperlukan untuk memajukan pariwisata di Kota Depok,” katanya.   

Mau keliling Depok? Jangan lupa mampir dulu ke TIC!

sumber : www.kompas.com

Waria Relawan Tewas

Depok, kompas – Rahmat Hidayat (19) alias Rachma, waria yang tiap hari mengajar anak jalanan, ditemukan tewas dekat Stasiun Universitas Indonesia, Pondok Cina, Kota Depok, Minggu (13/7). Tubuh Rahmat yang baru saja meraih juara II kontes Be A Man yang diadakan Global TV ditemukan penuh luka tusuk.

Dari surat identitas diri yang juga ditemukan di tempat kejadian, korban diketahui menjadi anggota Dilts Foundation, yayasan penampungan anak jalanan yang berlokasi di Jalan Swadaya, Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Tubuh Rahmat ditemukan sekitar pukul 21.00 di depan pintu gulung sebuah warung di Jalan Cengkeh, RT 04 RW 07, Pondok Cina, Beji Depok, di tepi jalur perlintasan kereta api, tidak jauh dari Stasiun Kereta Api UI. Penemunya adalah Ujang, tukang ojek yang kebetulan melintas dalam perjalanan pulang. Polisi membawa jenazah korban ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diotopsi.

Kepala Polres Metro Depok Ajun Komisaris Besar Gatot Eddy Pramono mengatakan, saat ditemukan, terdapat luka tusuk di leher serta di perut korban yang tembus ke pinggang. Di dekat jasad korban ditemukan sebilah badik.

Sangat kehilangan

Merlyn Sopjan, Putri Waria 2006 yang adalah sahabat Rachma dalam kontes Be A Man, mengatakan, dirinya bersama peserta lomba merasa sangat kehilangan.

”Dia sangat sosial dan mengajar anak jalanan bahasa Inggris dan matematika. Rachma pendiam tidak banyak bicara dan lebih banyak mendengar. Dia tidak macam-macam dan banyak yang sayang. Dia paling muda dari semua peserta kontes,” kata Merlyn.

Be A Man adalah acara lomba yang pesertanya para waria. Mereka dilatih menjadi laki-laki sejati dengan tempaan ala militer.

Hari Minggu pekan lalu, lanjut Merlyn, mereka sempat SMS-an untuk membahas reuni peserta Be A Man. ”Waktu itu Rachma bilang mau datang, tapi tidak punya uang Rp 150.000. Uangnya sudah habis untuk biaya adik sekolah. Ya, sudah nanti kita bahas sama teman-teman,” kata Merlyn. Mereka terakhir bertemu pada 15 April 2008.

Manager Produksi Global TV Benny Bahow yang dihubungi mengatakan, Rachma adalah peserta kontes Be A Man paling kecil dan paling muda. ”Dia tidak banyak bicara dan diperhitungkan akan gugur di babak awal. Ternyata fisiknya luar biasa, bahkan menjadi juara II. Kematiannya mengejutkan kami,” kata Benny. (muk/bsw/ong)

sumber : www.cetak.kompas.com

Kerja Tak Digaji, Sudaryo Nekat Gantung Diri

Depok, Kompas – Sudaryo (40), karyawan PT Rajabrana, Cimanggis, Depok, ditemukan tewas gantung diri, Senin (14/7). Diduga korban nekat mengakhiri hidup akibat putus asa karena gajinya tak kunjung dibayar perusahaan industri garmen tempatnya bekerja.

Korban ditemukan pertama kali oleh Kamsiati (35), pedagang nasi uduk keliling, yang melihat Sudaryo sudah tewas dengan lidah terjulur sekitar pukul 05.30. Ia tergantung pada sebuah cabang pohon petai yang tumbuh di belakang rumahnya di Gang Bakti ABRI, Jalan Nangka, Kelurahan Sukamaju, Cimanggis.

Ny Tugiyem (38), istri korban yang juga bekerja sebagai penjahit di PT Rajabrana, langsung pingsan saat mendengar kabar kematian suaminya. Tugiyem tinggal bersama Sudaryo, sementara seorang anak hasil perkawinan mereka tinggal bersama neneknya di Wonogiri, Jawa Tengah.

Ade, tetangga lain korban, mengatakan, Sudaryo, sudah menunjukkan tingkah laku tak biasa sejak Mei lalu saat PT Rajabrana dikabarkan bangkrut.

”Sejak perusahaan tempat ia bekerja pailit, korban mulai tampak sering merenung di kebun belakang atau di teras rumahnya,” tuturnya.

Sejak awal Juni lalu kondisi kesehatan Sudaryo, kata Ade, terus menurun.

”Korban banyak pikiran. Sudah tidak menerima gaji, ia sakit pula. Itu, kan, butuh biaya,” katanya menjelaskan. (MUK)

sumber :www.cetak.kompas.com